It is quite often that the religious ones avoid me and cursing me of this and that. They think I might have desecrated their religion. I grow tired of this and I wished to explain that I never speak of anything bad about any scriptures of religion. Offending my friends of different religion and races is definitely the last thing I would ever do. I have Muslim, Christian, Hindu, Buddha, Sikh as my friends, so, I definitely wouldn't want insult their religion. I honor the Muslims by not eating pork and do not take alcohol, I honor the Hindus by not eating beef, and I honor the Buddhists by becoming a vegetarian once a week, because every time I ate something their religion forbids, I will feel bad.
Please don't judge me, don't call me a Bahai Faith practitioner. Between religion and morality, I would choose morality, and I believe morality is always in the scriptures of their religion. It depends on their followers to interpret what is in the scriptures. Whenever some scriptures might not seem right, they will mock the whole religion by saying or insinuating that their religion is a lie. Then comes a quarrel, then comes a war. How would you understand their scriptures when you did not practise their faith? So, please do not mock other religions, instead, focus on your own. Preach by showing the moral values you've learnt from your scriptures, because you will never be able to convert someone if you keep on mocking their religions and their scriptures.
If you wondered what religion I am practising, I would leave no comments about my faith. I do not preach my religion, because I believe everyone have their own thoughts, so they will decide what is best for them. If there would be anything that I mock, I would mock the ones that claims they are religious and curses someone for not joining their religion. I would also say no to fanaticism because I always believe every religion preaches morality, killing someone in order to become a martyr is an act for someone who has greed for Heaven.
You are always free to debate about certains issues that I have posted but bear in mind that I will only respond to peaceful debates. In every debates, the ones on the 'losing' side always have an advantage because they learnt something from the 'winners'. I will always appreciate your thoughts and corrections of my writings because without your thoughts and opinions, I would not progress through my life. Thank you for reading.
Aug 28, 2008
Aug 22, 2008
Heaven
What is Heaven? Sometimes I wondered. Few decided that God sustains life to us, so our main purpose of life is to earn our way into heaven created by God. How to go to Heaven? Few deciced that waging war against all unbelievers is a good way to go straight into Heaven. Few decided that believing in certain religions guarantees them Heaven. Heaven is often considered as the most beautiful place humanity will ever see. People gets selfish when they crave for Heaven, they kill for Heaven, they mock for Heaven, and they often claim they hear the Voice of God asking them to wage war against certain countries.
Sometimes I wondered, what if God take Heaven away from humanity? Will humans still do their prayers? Will there still be morality? Will there still be a purpose of life? For me, the purpose of life is not earning our way to Heaven. The purpose of life is to influence the world according to your thinking, not religion. Morality should be preached and not Heaven, because blood is shed in the name of Heaven. Heaven strikes greed and humanity to few who lost their mind to fanaticism. With morality there will be Heaven on Earth. With morality the path to Heaven is clear. And honesty is proven through morality. I am sure that morality will prevail without the name of Heaven.
The authority seems to speak of Heaven as if they've been there, mentioning in detail what is contained in Heaven. That is one of a good way to dictate an army of fanatics to fight by the cause of the authority. It ended up that they submitted themselves to the authority, not God. I never put Heaven as the main objective of my life, I put morality above my own life. Anyone can invent their own Heaven to tempt somebody to fight for their cause. This is why morality will never bend your way from the path to Heaven. Even if there are no Heaven, I am already living in the Heaven of Earth, surrounded by friends and families who loves me, living my life without regret and fear of Hell, and finally leaves this world with a smile on my face.
Sometimes I wondered, what if God take Heaven away from humanity? Will humans still do their prayers? Will there still be morality? Will there still be a purpose of life? For me, the purpose of life is not earning our way to Heaven. The purpose of life is to influence the world according to your thinking, not religion. Morality should be preached and not Heaven, because blood is shed in the name of Heaven. Heaven strikes greed and humanity to few who lost their mind to fanaticism. With morality there will be Heaven on Earth. With morality the path to Heaven is clear. And honesty is proven through morality. I am sure that morality will prevail without the name of Heaven.
The authority seems to speak of Heaven as if they've been there, mentioning in detail what is contained in Heaven. That is one of a good way to dictate an army of fanatics to fight by the cause of the authority. It ended up that they submitted themselves to the authority, not God. I never put Heaven as the main objective of my life, I put morality above my own life. Anyone can invent their own Heaven to tempt somebody to fight for their cause. This is why morality will never bend your way from the path to Heaven. Even if there are no Heaven, I am already living in the Heaven of Earth, surrounded by friends and families who loves me, living my life without regret and fear of Hell, and finally leaves this world with a smile on my face.
Siapa Tertindas Dan Siapa Ditindas?
Sewaktu saya masih berada di bangku sekolah dahulu, rakan-rakan saya sering bertanya kepada saya, '' Chan, kau makan babi tak?''
Saya ni seorang yang kurang makan daging, kerana saya berpendapat adalah tidak adil untuk kita membunuh binatang yang lemah dan menjadikannya makanan. Saya juga berpendapat bahawa semua binatang pun kotor, binatang mana yang tidak bernajis? Selain itu, saya juga sedang berdiet. Pelbagai alasan saya boleh beri, tetapi saya tidak suka memberi alasan, saya suka membuat provokasi. Jadi, saya pun menjawab, ''mestilah makan! Aku tak boleh hidup tanpa babi!!''
Wajah mereka terus berubah, seolah-olah mereka sedang berhadapan dengan benda yang paling kotor dalam dunia ni! Apa yang lebih menyeronokkan ialah mereka boleh menghebohkan kepada satu sekolah yang saya makan babi! Tak ada lah satu sekolah, gempak satu kelas saja, mahu kasi hiperbola sikit. Saya akan dilabelkan sebagai 'pengotor, 'cina babi', dan macam-macam ada lah!Jangan pula kamu bersimpati dengan saya, saya sekarang tengah 'have fun'. Saya tengah tengok orang buat dosa.
Apabila saya balik dari sekolah, baru saya sedar sebenarnya bukan saya seorang saja yang berhadapan dengan 'orang-orang suci' ni. Adik saya 'dibahan' sampai menangis teresak-teresak. Saya bertanya apa yang membuat dia nangis. Dia kata 'kawan-kawan' dia tu mengejek 'tuhan' dia tu gemuk! Terketawa saya bila saya mendengar jawapan ni. Apakah saya dan adik saya ni mempunyai 'tuhan'? Saya dan adik saya ni tidak pernah sembahyang, maka layakkah kami mempunyai tuhan? Macamana yang mereka tahu yang tuhan saya ni gemuk pun saya tak tahu lah! Tapi apa yang saya tahu, orang-orang yang menggelar mereka ni 'suci' selalu memburuk-burukkan agama orang lain tanpa mendalami agama tersebut. Yang mereka tahu ialah agama mereka yang ter'best'. Dan janganlah kamu membuat andaian yang saya ni sedang menyindir agama kamu, saya cuma sedang menyindir kamu. Saya tidak percaya yang agama kamu ni menyeru umatnya menghina agama orang lain. Pandai pula 'orang-orang suci' ni, bila mencaci agama orang lain bukan main 'happy' lagi. Bila ada orang mencaci agama mereka berasaplah pula hidung mereka! Siap berperang lagi! Silap-silap kalau saya berperangai macam mereka satu sekolah saya letupkan nanti! Saya tahu mereka yang 'suci' ni mudah tersinggung, dan saya berani mengatakan, saya telah mendalami agama mereka dan saya dapati agama mereka tidak menganjurkan keganasan! Mana pula mereka baca pasal keganasan itu boleh membawa mereka ke syurga pun saya tak tahu lah!
Pernah sekali ada seorang yang 'suci' ni mengajak saya memeluk agama yang dia. Saya dengan sopannya menolak ajakan mereka, lalu mereka mengatakan bahawa saya akan masuk neraka jika saya tidak memeluk agama mereka. Itu bukan dakwah namanya, itu namanya ugut! Lagipun sejak saya lahir lagi saya dah bajet akan menerima seksaan neraka. Saya dah bersedia untuk masuk neraka, tapi untuk pengetahuan anda, walaupun saya akan masuk neraka, saya tetap akan membuat kebajikan, menjaga nyawa orang, dan memastikan orang lain masuk ke syurga. Suka hati kamu lah nak caya atau tidak, lagipun saya bukannya ada bukti.
Sejak kebelakangan ini, saya menerima dakwah dari seorang wanita. Tapi yang 'best'nya, cara berdakwah si jelita ni 'special' sikit. Dia tidak menghina agama saya langsung, malah menunjukkan segala kebaikan yang ada dalam agama dia. Saya terus terjatuh cinta dengan si jelita ini! Cara dakwah dia ni memang aman dan harmonis. tidak perlu cari gaduh. Cubalah bandingkan cara dakwah kamu dan si jelita ini.
Sebagai kesimpulan, yang alim tidak semestinya baik, yang baik tidak semestinya alim. Dunia ini besar, maka besarkanlah fikiran kamu, akhirat itu lagi besar, maka lagi lah harus besarkan fikiran kamu! Saya ingin mendengar komen-komen dari kamu. Adakah kamu sedar golongan mana yang sedang ditindas di Malaysia? Maaf lah kalau ada tersilap bahasa, maklumlah, saya saya dah lama tak tulis karangan.
Saya ni seorang yang kurang makan daging, kerana saya berpendapat adalah tidak adil untuk kita membunuh binatang yang lemah dan menjadikannya makanan. Saya juga berpendapat bahawa semua binatang pun kotor, binatang mana yang tidak bernajis? Selain itu, saya juga sedang berdiet. Pelbagai alasan saya boleh beri, tetapi saya tidak suka memberi alasan, saya suka membuat provokasi. Jadi, saya pun menjawab, ''mestilah makan! Aku tak boleh hidup tanpa babi!!''
Wajah mereka terus berubah, seolah-olah mereka sedang berhadapan dengan benda yang paling kotor dalam dunia ni! Apa yang lebih menyeronokkan ialah mereka boleh menghebohkan kepada satu sekolah yang saya makan babi! Tak ada lah satu sekolah, gempak satu kelas saja, mahu kasi hiperbola sikit. Saya akan dilabelkan sebagai 'pengotor, 'cina babi', dan macam-macam ada lah!Jangan pula kamu bersimpati dengan saya, saya sekarang tengah 'have fun'. Saya tengah tengok orang buat dosa.
Apabila saya balik dari sekolah, baru saya sedar sebenarnya bukan saya seorang saja yang berhadapan dengan 'orang-orang suci' ni. Adik saya 'dibahan' sampai menangis teresak-teresak. Saya bertanya apa yang membuat dia nangis. Dia kata 'kawan-kawan' dia tu mengejek 'tuhan' dia tu gemuk! Terketawa saya bila saya mendengar jawapan ni. Apakah saya dan adik saya ni mempunyai 'tuhan'? Saya dan adik saya ni tidak pernah sembahyang, maka layakkah kami mempunyai tuhan? Macamana yang mereka tahu yang tuhan saya ni gemuk pun saya tak tahu lah! Tapi apa yang saya tahu, orang-orang yang menggelar mereka ni 'suci' selalu memburuk-burukkan agama orang lain tanpa mendalami agama tersebut. Yang mereka tahu ialah agama mereka yang ter'best'. Dan janganlah kamu membuat andaian yang saya ni sedang menyindir agama kamu, saya cuma sedang menyindir kamu. Saya tidak percaya yang agama kamu ni menyeru umatnya menghina agama orang lain. Pandai pula 'orang-orang suci' ni, bila mencaci agama orang lain bukan main 'happy' lagi. Bila ada orang mencaci agama mereka berasaplah pula hidung mereka! Siap berperang lagi! Silap-silap kalau saya berperangai macam mereka satu sekolah saya letupkan nanti! Saya tahu mereka yang 'suci' ni mudah tersinggung, dan saya berani mengatakan, saya telah mendalami agama mereka dan saya dapati agama mereka tidak menganjurkan keganasan! Mana pula mereka baca pasal keganasan itu boleh membawa mereka ke syurga pun saya tak tahu lah!
Pernah sekali ada seorang yang 'suci' ni mengajak saya memeluk agama yang dia. Saya dengan sopannya menolak ajakan mereka, lalu mereka mengatakan bahawa saya akan masuk neraka jika saya tidak memeluk agama mereka. Itu bukan dakwah namanya, itu namanya ugut! Lagipun sejak saya lahir lagi saya dah bajet akan menerima seksaan neraka. Saya dah bersedia untuk masuk neraka, tapi untuk pengetahuan anda, walaupun saya akan masuk neraka, saya tetap akan membuat kebajikan, menjaga nyawa orang, dan memastikan orang lain masuk ke syurga. Suka hati kamu lah nak caya atau tidak, lagipun saya bukannya ada bukti.
Sejak kebelakangan ini, saya menerima dakwah dari seorang wanita. Tapi yang 'best'nya, cara berdakwah si jelita ni 'special' sikit. Dia tidak menghina agama saya langsung, malah menunjukkan segala kebaikan yang ada dalam agama dia. Saya terus terjatuh cinta dengan si jelita ini! Cara dakwah dia ni memang aman dan harmonis. tidak perlu cari gaduh. Cubalah bandingkan cara dakwah kamu dan si jelita ini.
Sebagai kesimpulan, yang alim tidak semestinya baik, yang baik tidak semestinya alim. Dunia ini besar, maka besarkanlah fikiran kamu, akhirat itu lagi besar, maka lagi lah harus besarkan fikiran kamu! Saya ingin mendengar komen-komen dari kamu. Adakah kamu sedar golongan mana yang sedang ditindas di Malaysia? Maaf lah kalau ada tersilap bahasa, maklumlah, saya saya dah lama tak tulis karangan.
Peristiwa Di Masjid
Pada tahun 2002, mak saya pernah bekerja di KLCC jual kasut Panache. Ramai lah juga pelancong dari luar negara datang melawat KLCC. Pada suatu hari yang ber'tuah' ini, kedai mak saya didatangi oleh seorang Arab, mak saya pun berasa pelik, mangapa si Arab ni tidak berkasut? Dahlah dengan muka masam! si Arab tu pun bertanya kepada mak saya di mana boleh membeli kasut lelaki. Selepas mak saya menunjukkan jalan, mak saya tanya si Arab itu mengapa dia tidak berkasut?
Si Arab yang pandai cakap Inggeris itu pun berkata, '' i went to solat in the mosque and then my slippers was stole.'' Mak saya terketawa dan berasa pelik solat itu bukankah satu sembahyang bagi orang Islam? Sebelum si Arab itu mahu beli kasut baru, dia bertanya kepada mak saya, Stupid dalam bahasa Malaysia apa ayatnya. Mak saya pun berkata, ''bodoh''. Lalu si Arab itu pun menjerit, ''Malaysians BODOH!''
Buat malu betul weyh, pergi sembahyang lepas tu curi kasut, dahlah dekat kawasan KL, orang-orang kaya saja tinggal situ, mahu beli selipar pun tarak duit kah? Buat malu agama, negara dan bangsa sahaja. Buat dosa dekat tempat beribadat, nampak sangat kekufuran mereka ini.
Si Arab yang pandai cakap Inggeris itu pun berkata, '' i went to solat in the mosque and then my slippers was stole.'' Mak saya terketawa dan berasa pelik solat itu bukankah satu sembahyang bagi orang Islam? Sebelum si Arab itu mahu beli kasut baru, dia bertanya kepada mak saya, Stupid dalam bahasa Malaysia apa ayatnya. Mak saya pun berkata, ''bodoh''. Lalu si Arab itu pun menjerit, ''Malaysians BODOH!''
Buat malu betul weyh, pergi sembahyang lepas tu curi kasut, dahlah dekat kawasan KL, orang-orang kaya saja tinggal situ, mahu beli selipar pun tarak duit kah? Buat malu agama, negara dan bangsa sahaja. Buat dosa dekat tempat beribadat, nampak sangat kekufuran mereka ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)
_of_Copy_of_Poppet%5B1%5D.jpg)
